Dalam buku "Umar bin Khattab: His Life and Times" karya Dr. Ali Muhammad as-Sallabi, terdapat kisah yang sangat inspiratif tentang Umar bin Khattab dan insiden terkait pakaian yang dikenakannya saat menyampaikan khutbah Jumat. Kisah ini menggambarkan transparansi, kejujuran, dan integritas Umar sebagai pemimpin. Berikut adalah detail dari kisah tersebut:
Kisah Umar bin Khattab dengan Pakaian yang Sama
Latar Belakang: Umar bin Khattab terkenal dengan kehidupan yang sangat sederhana meskipun ia adalah khalifah kedua dari Kekhalifahan Islam yang luas dan berpengaruh. Beliau dikenal sebagai pemimpin yang adil dan selalu memastikan bahwa kekayaan negara digunakan untuk kemaslahatan rakyat.
Peristiwa: Suatu hari Jumat, Umar bin Khattab naik mimbar untuk menyampaikan khutbah Jumat di hadapan jamaah Muslim. Pada kesempatan tersebut, Umar mengenakan pakaian yang terlihat lebih baru dibandingkan pakaian yang biasa ia kenakan. Hal ini menarik perhatian para sahabat, karena mereka tahu bahwa setiap Muslim, termasuk Umar, hanya mendapatkan satu potong kain dari baitul mal (kas negara).
Pertanyaan dari Sahabat: Setelah khutbah, seorang sahabat yang bernama Salman al-Farisi mengangkat tangan dan bertanya kepada Umar tentang pakaian yang dikenakannya. Salman bertanya, "Wahai Amirul Mukminin, kami tahu bahwa setiap dari kita hanya mendapatkan satu potong kain dari baitul mal. Bagaimana mungkin Anda mendapatkan kain yang cukup untuk membuat pakaian yang Anda kenakan ini?"
Jawaban Umar: Umar tidak merasa tersinggung oleh pertanyaan tersebut. Sebaliknya, ia memanggil putranya, Abdullah bin Umar, untuk memberikan penjelasan. Abdullah bin Umar menjelaskan kepada jamaah bahwa ia telah memberikan bagian kain miliknya kepada ayahnya, Umar, sehingga Umar bisa membuat pakaian yang layak untuk dipakai saat menyampaikan khutbah.
Makna dan Inspirasi: Kisah ini mengandung beberapa nilai penting:
- Transparansi dan Kejujuran: Umar bin Khattab menunjukkan bahwa sebagai pemimpin, ia harus selalu transparan dan jujur kepada rakyatnya. Ia tidak merasa tersinggung ketika ditanya tentang asal-usul pakaiannya, melainkan menjelaskan dengan jelas dan jujur.
- Kesederhanaan: Meskipun memegang posisi tertinggi dalam pemerintahan, Umar tetap hidup sederhana. Bahkan dalam mendapatkan pakaian, ia hanya menggunakan kain yang dibagikan dari baitul mal, sama seperti rakyat biasa.
- Akuntabilitas: Umar memperlihatkan bahwa pemimpin harus selalu siap untuk memberikan penjelasan kepada rakyatnya. Ia memahami pentingnya akuntabilitas dalam kepemimpinan dan menunjukkan bahwa ia tidak berada di atas hukum atau peraturan yang berlaku bagi semua orang.
- Keteladanan dalam Kepemimpinan: Umar memberikan contoh yang luar biasa tentang bagaimana seorang pemimpin harus hidup dan bertindak. Ia menunjukkan bahwa integritas dan kejujuran adalah dasar dari kepemimpinan yang efektif dan adil.
Kisah ini merupakan salah satu dari banyak kisah yang menggambarkan bagaimana Umar bin Khattab memimpin dengan integritas, transparansi, dan keadilan. Dalam buku "Umar bin Khattab: His Life and Times" karya Dr. Ali Muhammad as-Sallabi, kisah ini dijelaskan dengan detail untuk menunjukkan betapa besar pengaruh karakter dan prinsip-prinsip Umar dalam membentuk pemerintahan yang adil dan makmur.
0 Komentar