Ticker

6/recent/ticker-posts

Umar bin Khattab: Sikap Pemimpin Kepada Rakyatnya yang Mengunggah Hati

 


Kisah Umar bin Khattab dan anak yatim dari buku "Umar bin Khattab: His Life and Times" karya Dr. Ali Muhammad as-Sallabi adalah salah satu contoh yang menunjukkan empati, tanggung jawab, dan kepedulian Umar terhadap rakyatnya, terutama mereka yang lemah dan kurang beruntung. Berikut adalah rincian lebih lengkap tentang kisah tersebut:

Cerita Umar dan Anak Yatim:

Latar Belakang: Umar bin Khattab, sebagai khalifah kedua, sering kali melakukan inspeksi malam hari untuk memastikan kesejahteraan rakyatnya. Ia percaya bahwa seorang pemimpin harus tahu secara langsung kondisi rakyatnya, bukan hanya melalui laporan dari bawahannya.

Peristiwa: Suatu malam, ketika Umar sedang berkeliling di sekitar kota Madinah, ia mendengar tangisan anak-anak dari sebuah rumah kecil. Umar merasa penasaran dan mendekati rumah tersebut untuk mengetahui apa yang sedang terjadi. Ia melihat seorang wanita sedang memasak sesuatu di atas api, sementara anak-anaknya menangis kelaparan di sekitarnya.

Percakapan: Umar bertanya kepada wanita itu mengapa anak-anaknya menangis. Wanita itu menjelaskan bahwa mereka lapar, dan dia sedang memasak batu untuk menenangkan mereka agar tertidur dengan harapan bahwa mereka akan berhenti menangis karena menyangka makanan sedang dimasak.

Tindakan Umar: Mendengar hal ini, Umar merasa sangat tersentuh dan segera kembali ke baitul mal (kas negara). Dia mengambil sekarung gandum dan beberapa bahan makanan lainnya. Umar tidak hanya memerintahkan orang lain untuk mengantarkan bahan makanan tersebut, tetapi dia sendiri yang memikul karung itu dan membawanya ke rumah wanita tersebut. Ketika asistennya, Aslam, menawarkan untuk membawakan karung itu, Umar menolak dengan tegas, mengatakan bahwa dia harus menanggung beban ini sendiri di hadapan Allah.

Penyelesaian: Setibanya di rumah wanita tersebut, Umar membantu memasak makanan untuk anak-anak itu. Dia tidak pergi hingga anak-anak tersebut kenyang dan tertidur. Setelah itu, wanita tersebut berdoa untuk Umar, tidak mengetahui bahwa pria yang membantunya adalah khalifah. Keesokan harinya, wanita tersebut diberitahu oleh tetangganya bahwa pria yang membantunya adalah Khalifah Umar bin Khattab. Dia sangat terkejut dan merasa bersyukur.

Makna dan Inspirasi: Cerita ini menunjukkan beberapa nilai penting dalam kepemimpinan Umar bin Khattab:

  • Kepedulian Sosial: Umar menunjukkan perhatian yang mendalam terhadap kesejahteraan rakyatnya, terutama yang paling lemah dan rentan, seperti anak yatim.
  • Empati: Umar tidak hanya mendengar keluhan rakyatnya, tetapi juga bertindak langsung untuk membantu mereka.
  • Tanggung Jawab Pribadi: Umar menolak untuk membiarkan orang lain menanggung tugas yang dia anggap sebagai tanggung jawab pribadinya sebagai pemimpin.
  • Kerendahan Hati: Umar, meskipun sebagai pemimpin tertinggi, tidak merasa malu untuk melakukan pekerjaan yang biasa dilakukan oleh rakyat biasa.

Cerita ini menjadi inspirasi besar tentang bagaimana seorang pemimpin seharusnya bertindak, mengutamakan kesejahteraan rakyatnya dengan penuh kasih sayang dan rasa tanggung jawab. Buku "Umar bin Khattab: His Life and Times" karya Dr. Ali Muhammad as-Sallabi memberikan gambaran yang sangat mendalam dan inspiratif tentang aspek-aspek kemanusiaan dan kepemimpinan Umar bin Khattab, yang dapat dijadikan teladan sepanjang masa.

 

Posting Komentar

0 Komentar